Sebanyak
33 koordinator guru mengaji se-Indonesia mengikuti Pelatihan Guru
Mengaji Nusantara di Kampus Hidayatullah Depok, Jawa Barat. Pelatihan
yang digelar Gerakan Dakwah Mengajar Belajar al-Qur'an (Grand MBA) dan
Persaudaraan Dai Indonesia (Pos Dai) ini dihelat pada 19-25 Maret 2013.
"Tujuan acara ini mempersiapkan mu'allim (pengajar)
dan meningkatkan kapasitas mu'allim untuk menjadi penggerak dari
program Grand MBA," ujar Ketua Panitia Pelatihan Guru Mengaji Nusantara
Agung Tranajaya kepada hidayatullah.com di sela-sela acara yang diadakan di Aula STIE Hidayatullah, Depok, Senin (25/03/2013).
Agung menjelaskan, pada pelatihan yang mengangkat
tema "Bersama Dai Memberantas Buta Huruf dan Buta Makna Al-Qur'an" ini,
peserta disuguhi materi-materi seputar al-Qur'an.
Misalnya materi 'ulumul Qur'an (ilmu-ilmu
al-Qur'an), dasar-dasar bahasa Arab, perbaikan bacaan Al-Qur'an
(tahsin-tilawah), bedah materi dan taklim diniyyah (keagamaan).
"Mereka dilatih bagaimana mengucapkan, membaca
al-Qur'an dengan tartil. Ditambahi dengan teori-teori yang penting,"
jelas Agung yang juga instruktur dalam pelatihan ini.
Selain itu, panitia juga memberikan materi keorganisasian Hidayatullah dan fikih dakwah.
"Bagaimana menyikapi perbedaan-perbedaan dalam masyarakat supaya dakwah kita bisa diterima dengan baik," lanjut Agung.
Pada hari terakhir, jelasnya, peserta diberi
kesempatan mempraktekkan langsung materi pelatihan. Dibagi menjadi tiga
kelas, para peserta saling mengajarkan materi kepada peserta lainnya
secara bergantian.
"(Pelatihan) ini kan pertama untuk koordinator
dulu. Nanti kita adakan per-provinsi. Kalau (saat) ini kan pengajar plus
koordinator. Ke depannya kita akan cetak banyak sekali mu'allim,"
imbuhnya.
Kesehatan
Training of Trainer (TOT) ini menghadirkan sejumlah
instruktur nasional. Selain dari Grand MBA, mereka didatangkan dari Pos
Dai dan Hidayatullah Training Center (HTC).
Abdul Qadir, peserta asal Jayapura, Papua mengaku
mendapat tambahan ilmu setelah mengikuti TOT ini. Guru mengaji yang juga
dai ini pun mengharapkan TOT tersebut bisa dilanjutkan secara terus
menerus.
"Menarik sekali (pelatihan ini). Karena apa-apa yang kita butuhkan di daerah itu kita bisa dapatkan," ujar Qadir kepada hidayatullah.com di tempat acara.
Menariknya, selain dijejali materi kelas, peserta
juga diberi pelayanan kesehatan dan olahraga. Pantauan Hidayatullah.com
di tempat acara (25/03/2013), para peserta tampak antrian di salah satu
lobi aula guna pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis dari Islamic
Medical Service (IMS).
"Kemarin kita juga ajak futsal teman-teman (peserta. Red) itu supaya fresh (segar)," tambah Agung.
Selain IMS, Baitul Maal Hidayatullah Hidayatullah
(BMH) dan Kelompok Media Hidayatullah, kegiatan ini didukung pula oleh
Majelis Ta'lim Telkomsel.*
