Ketua
DPD Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Provinsi Aceh, Zuhdi AR
mengatakan, sekitar 60 persen dari 1.013 anggota Pertuni di seluruh Aceh
telah mampu membaca Al Quran dengan bantuan Al Quran Braille. Sementara
sisanya belum mampu membaca dengan baik dan benar, karena kurangnya
perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas tunanetra tersebut.
Hal
itu dikatakan Zuhdi AR saat penutupan pelatihan tulis baca Arab Braille
bagi 20 tunanetra Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, Sabtu (24/11/2012).
Pelatihan selama empat hari itu digelar DPD Pertuni Aceh melalui bantuan
Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf.
Ia mengharapkan perhatian
pemerintah agar pelatihan yang sama bisa dilakukan untuk seluruh
tunanetra di Aceh. Sehingga tunanetra daerah ini mampu menulis, membaca ,
memahami dan menghafal serta mengakses isi kandungan Al Quran secara
baik dan benar.
DPD Pertuni Aceh dengan donasi relatif terbatas,
kini mengandalkan Junaidi, satu-satunya instruktur tunanetra ahli tulis
baca Arab Braille Al Quran dari Dinas Sosial yang hanya mampu melatih 20
anggotanya di Banda Aceh dan Aceh Besar. Padahal, seperti diberitakan
Serambi Indonesia, seribuan anggota Pertuni lainnya juga membutuhkan
pelatihan sama.*
Sumber
